Jumat, 20 November 2015

Candi Dieng


dieng_1_Fifi.jpg
Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Kawasan Candi Dieng menempati dataran pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800 m.Kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 ini diduga merupakan candi tertua di Jawa. Sampai saat ini belum ditemukan informasi tertulis tentang sejarah Candi Dieng, namun para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini. Sebuah Arca Syiwa yang ditemukan di kawasan ini sekarang tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Pembangunan Candi Dieng diperkirakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama yang berlangsung antara akhir abad ke-7 sampai dengan perempat pertama abad ke-8, meliputi pembangunan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca. Tahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama, yang berlangsung samapi sekitar tahun 780 M.
Candi Dieng pertama kali diketemukan kembali pada tahun 1814. Ketika itu seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah Dieng melihat sekumpulan candi yang terendam dalam genangan air telaga. Pada tahun 1956, Van Kinsbergen memimpin upaya pengeringan telaga tempat kumpulan candi tersebut berada. Upaya pembersihan dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1864, dilanjutkan dengan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kinsbergen.
Luas keseluruhan kompleks Candi Dieng mencapai sekitar 1.8 x 0.8 km2. Candi-candi di kawasan Candi Dieng terbagi dalam 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri yang dinamakan berdasarkan nama tokoh dalam cerita wayang yang diadopsi dari Kitab Mahabarata. Ketiga kelompok candi tersebut adalah Kelompok Arjuna, Kelompok Gatutkaca, Kelompok Dwarawati dan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima.
a. Kelompok Arjuna
kompleks_arjuna1_fifi.jpg
Kelompok Arjuna terletak di tengah kawasan Candi Dieng, terdiri atas 4 candi yang berderet memanjang arah utara-selatan. Candi Arjuna berada di ujung selatan, kemudian berturut-turut ke arah utara adalah Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Puntadewa. Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar. Keempat candi di komples ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna. Kelompok candi ini dapat dikatakan yang paling utuh dibandingkan kelompok candi lainnya di kawasan Dieng.
arjuna1_fifi.jpg
Candi Arjuna. Candi ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Berdenah dasar persegi dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 1 m. Di sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara.
candi_arjuna4_Fifi.jpg
Pada dinding luar sisi utara, selatan dan barat terdapat susunan batu yang menjorok ke luar dinding, membentuk bingkai sebuah relung tempat arca. Bagian depan bingkai relung dihiasi dengan pahatan berpola kertas tempel. Bagian bawah bingkai dihiasi sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Di bagian atas bingkai terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah. Pada dinding di kiri dan kanan ambang pintu bangunan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Saat ini kedua relung tersebut dalam keadaan kosong.Pada dinding di sisi selatan, barat dan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Ambang relung diberi bingkai dengan hiasan pola kertas tempel dan Kalamakara di atasnya. Kaki bingkai dihiasi dengan pahatan kepala naga dengan mulut menganga. Tepat di pertengahan dinding di bawah relung terdapat jaladwara (saluran air).
Atap candi berbentuk kubus bersusun, makin ke atas makin mengecil. Bagian atas dan puncak atap sudah hancur. Di setiap sisi masing-masing kubus terdapat relung dan di setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing. Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak.
arjuna3_fifi.jpgarjuna2_fifi.jpg
Di tengah ruangan di dalam tubuh candi terdapat yang tampak seperti sebuah yoni. Di sudut luar, menempel pada dinding belakang candi terdapat arca yang sudah rusak.
semar1_Fifi.jpg
Candi Semar. Candi ini letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan. Batur candi setinggi sekitar 50 cm, polos tanpa hiasan. Tangga menuju pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terdapat di sisi timur. Pintu masuk tidak dilengkapi bilik penampil. Ambang pintu diberi bingkai dengan hiasan pola kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya. Di atas ambang pintu terdapat Kalamakara tanpa rahang bawah.Pada dinding di kiri dan kanan pintu terdapat lubang jendela kecil. Di dinding utara dan selatan tubuh candi terdapat, masing-masing, dua lubang yang berfungsi sebagai jendela, sedangkan di dinding barat (belakang) candi terdapat 3 buah lubang. Ruangan dalam tubuh candi dalam keadaan kosong. Atap candi berbentuk limasan tanpa hiasan. Puncak atap sudah hilang, sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya. Konon Candi Semar digunakan sebagai gudang untuk menyimpan senjata dan perlengkapan pemujaan.
srikandi1_Fifi.jpg
Candi Srikandi. Candi ini terletak di utara Candi Arjuna. Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk kubus. Di sisi timur terdapat tangga dengan bilik penampil.
srikandi2_fifi.jpg
Pada dinding utara terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu, pada dinding timur menggambarkan Syiwa dan pada dinding selatan menggambarkan Brahma. Sebagian besar pahatan tersebut sudah rusak. Atap candi sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya.
sembadra1_Fifi.jpg
Candi Sembadra. Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian yang menjorok keluar, membentuk relung seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di sisi barat dan, dilengkapi dengan bilik penampil. Adanya bilik penampil di sisi barat dan relung di ketiga sisi lainnya membuat bentuk tubuh candi tampak seperti poligon. Di halaman terdapat batu yang ditata sebagai jalan setapak menuju pintu.
sembadra2_Fifi.jpg
Sepintas Candi Sembadra terlihat seperti bangunan bertingkat, karena atapnya berbentuk kubus yang ukurannya hampir sama besar dengan ukuran tubuhnya. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca.
puntadewa1_Fifi.jpg
Candi Puntadewa. Seperti candi lainnya, ukuran Candi Puntadewa tidak terlalu besar, namun candi ini tampak lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur bersusun setinggi sekitar 2,5 m. Tangga menuju pintu masuk ke dalam ruang dalam tubuh candi dilengkapi pipi candi dan dibuat bersusun dua, sesuai dengan batur candi.Atap candi mirip dengan atap Candi Sembadra, yaitu berbentuk kubus besar. Puncak atap juga sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. Pintu dilengkapi dengan bilik penampil dan diberi bingkai yang berhiaskan motif kertas tempel.
puntadewa2_Fifi.jpg
Ruang dalam tubuh candi sempit dan kosong. Di ketiga sisi lainnya terdapat jendela yang bingkainya diberi hiasan mirip dengan yang terdapat di pintu. Sekitar setengah meter di luar kaki candi terdapat batu yang disusun berkeliling memagari kaki candi. Di depan candi terdapat batu yang disusun berkeliling membentuk ruangan berbentuk bujur sangkar. Di tengah ruangan terdapat dua buah susunan tumpukan dua buah batu bulat yang puncaknya berujung runcing.
puntadewa3_Fifi.jpg
Di utara candi terdapat batu yang disusun berkeliling membentuk ruangan berbentuk persegi panjang. Di tengah ruangan terdapat dua buah batu berbentuk mirip tempayan yang lebar.

b. Kelompok Gatutkaca
gatutkaca1_Fifi.jpg
Kelompok Gatutkaca juga terdiri atas 5 candi, yaitu Candi Gatutkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Gareng, namun saat ini yang masih dapat dilihat bangunannya hanya Candi Gatutkaca. Keempat candi lainnya hanya tersisa tinggal reruntuhannya saja.Candi Gatutkaca. Batur candi setinggi sekitar 1 m dibuat bersusun dua dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian yang menjorok keluar, membentuk relung seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di sisi barat dan, dilengkapi dengan bilik penampil. Anak tangga di batur terlindung dalam dalam bilik penampil.
gatutkaca2_Fifi.jpg
Sepintas Candi Gatutkaca juga terlihat seperti bangunan bertingkat, karena bentuk atapnya dibuat sama dengan bentuk tubuh candi. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. Sekitar setengah meter di luar kaki candi terdapat batu yang disusun berkeliling memagari kaki candi. Di halaman Kompleks Candi Gatutkaca terdapat tumpukan batu reruntuhan keempat candi lain yang belum dapat disusun kembali.

c. Kelompok Dwarawati
dwarawati1_Fifi.jpg
Kelompok Dwarawati terdiri atas 4 candi, yaitu Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu, dan Candi Margasari. Akan tetapi, saat ini yang berada dalam kondisi relatif utuh hanya satu candi, yaitu Candi Dwarawati.Candi Dwarawati. Bentuk Candi Dwarawati mirip dengan Candi Gatutkaca, yaitu berdenah dasar segi empat dengan penampil di keempat sisinya. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 50 cm. Tangga dan pintu masuk, yang terletak di sisi barat, saat ini dalam keadaan polos tanpa pahatan.
dwarawati2_Fifi.jpg
Pada pertengahan dinding tubuh candi di sisi utara, timur dan selatan terdapat semacam bilik penampil yang menjorok keluar membentuk relung tempat meletakkan arca. Bagian atas relung melengkung dan meruncing pada puncaknya. Ambang relung dihiasi pahatan bermotif bunga yang sederhana. Demikian juga sisi atas dinding bilik penampil. Ketiga relung pada dinding tubuh candi tersebut saat ini dalam keadaan kosong tanpa arca.
dwarawati4_Fifi.jpgdwarawati3_Fifi.jpg
Sepintas candi ini juga terlihat seperti bangunan bertingkat, karena bentuk atapnya dibuat sama dengan bentuk tubuh candi. Di keempat sisi atap terdapat relung tempat meletakkan arca. Saat ini, relung-relung tersebut juga dalam keadaan kosong. Puncak atap sudah tak tersisa lagi sehingga tidak diketahui bentuk aslinya. Di halaman depan candi terdapat susunan batu yang mirip sebuah lingga dan yoni.

d. Candi Bima
bima1_Fifi.jpg
Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit. Candi ini merupakan bangunan terbesar di antara kumpulan Candi Dieng. Bentuknya berbeda dari candi-candi di Jawa tengah pada umumnya. Kaki candi mempunyai denah dasar bujur sangkar, namun karena di setiap sisi terdapat penampil yang agak menonjol keluar, maka seolah-olah denah dasar Candi Bima berbentuk segi delapan.Penampil di bagian depan menjorok sekitar 1,5 m, berfungsi sebagai bilik penampil menuju ruang utama dalam tubuh candi. Penampil di ketiga sisi lainnya membentuk relung tempat meletakkan arca. Saat ini semuanya dalam keadaan kosong. Tak satupun arca yang masih tersisa.
bima2_Fifi.jpgbima3_Fifi.jpg
Bentuk atap candi terdiri atas 5 tingkat, masing-masing tingkat mengikuti lekuk bentuk tubuhnya, makin ke atas makin mengecil. Setiap tingkat dihiasi dengan pelipit padma ganda dan relung kudu. Kudu ialah arca setengah badan yang nampak se olah-olah sedang menjenguk ke luar. Hiasan semacam ini terdapat juga di Candi Kalasan. Puncak atap sudah hancur sehingga tidak diketahui bentuk aslinya.

sumber: candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_dieng
Ingin mendalami tentang dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja..

Gunung Sindoro




Gunung Sindoro disebut juga dengan Gunung Sindara atau Sundoro atau Sendoro. Gunung Sindoro termasuk dalam kategori gunung stratovolcano alias gunung tidur dan sewaktu-waktu bisa erupsi. Erupsi terakhir adalah pada 1906 dan semenjak itu hanya terjadi peningkatan aktivitas saja. Gunung Sindoro termasuk dalam gunung yang sensitif terhadap kondisi alam. Tidak jarang gunung ini ditutup untuk pendakian akibat cuaca tidak bersahabat. Selain rentan terhadap cuaca, gunung Sindoro juga termasuk gunung yang dikeramatkan layaknya gunung Lawu. Masyarakat kaki gunung tidak jarang pula menutup pendakian menuju puncak karena faktor tertentu berkaitan dengan tradisi khususnya jika tanggal 1 Syuro.

Gunung Sindoro terletak di terletak di kabupaten Wonosobo (Barat) dan kabupaten Temanggung (Timur). Seperti layaknya gunung Merapi-Merbabu, gunung Sindoro juga memiliki saudara yakni Gunung Sumbing. Ada hal unik pada dua gunung kembar ini yakni sebuah pemandangan yang melegenda.
Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.136 mdpl. Kondisi alam di kaki gunung adalah sebuah hutan, dan di bagian puncak gunung terdapat kawah yang masih sering mengeluarkan gas belerang. Di samping kawah kita juga bisa menemui sebuah sabana rumput luas membentang yang disebut “Segoro Wedi”. Luasnya bisa mencapai 400 x 300 m dan kawahnya berukuran 210 x 150 m.
JALUR PENDAKIAN
Gunung Sindoro memiliki 4 jalur pendakian yang terkenal. Ada pula jalur-jalur lain hanya saja kurang populer.
  • Jalur Kledung (Temanggung)
  • Jalur Sikatok/Sigedang-Tambi (Wonosobo) tercepat
  • Jalur Sibajak (Temanggung)
  • Jalur Jlumprit (Dusun Katekan)

Ingin mendalami  dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja.

Tempat Wisata di Paris Prancis


Tempat wisata di Paris Prancis

paris terletak di prancis dan merupakan ibukota negara raksasa tersebut. paris juga merupakan kota yang sangat penting didunia dari ribuan tahun yang lalu. kota paris sering di beri julukan Kota cinta dan kota lampu. paris dijadikan sebagai tolak ukur fasion, bisnis, hiburan, seni, dan banyak lagi.
namun kali ini kami akan membahas, liburan di paris yang menyenangkan sehingga tulisan kali ini bertajug “Tempat wisata indah di paris prancis”
1.Menara Eiffel

siapa yang tak kenal dengan menara yang satu ini. selain sebagai maskot kota paris. menara eifel juga sebagai tempat parawisata prancis terutama di kota paris. menara ini mencakarlangit dengan ketinggian lebih dari seribu kaki atau sekitar 3 ratus meter yang terletak di taman Champ de Mars.
2. Arc de Triomphe

menara ini pertama di bangun tahun 1806 dan merupakan temat yang terkenal di kota paris prancis. dengan relief yang khas yaitu lengkungan, ini menggambarkan pertempuran yang sengit dan beberapa nama terukit di tempat ini. terletak di bawah lengkungan yaitu makam makam prajurit perang perang dunia yang pertama
3. Sacre-Coeur

kubah putih yang menjulang tinggi ini adalah Sacre-Coeur. menggunakan arsitektur marmer dan mempunyai ikon berupa jam terbesar di dunia

 sumber:http://wisata.galihpamungkas.com/tempat-wisata-di-paris-prancis/
 Ingin mendalami tentang dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja..

Gunung Gede-Pangrango

Gunung Gede-Pangrango adalah gunung api yang terletak di tiga kabupaten yakni Cianjur, Bogor dan Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Gunung ini adalah gunung besar yang sebenarnya adalah dua gunung yang saling berdekatan atau bisa dibilang menyatu, oleh sebab itu dinamakan Gunung Gede-Pangrango. Yakni gabungan antara gunung Gede dan gunung Pangrango. Gunung api ini menjadi salah satu gunung favorit para pendaki dan menjadi destinasi banyak wisatawan dari seluruh Indonesia terutama pulau Jawa. Hal tersebut dimaklumi karena gunung Gede Pangrango merupakan Taman Nasional yang isinya adalah wisata alam yang sangat indah dan memiliki kekayaan alam dilindungi ditambah lagi lokasinya yang dekat dengan kota-kota besar di Jawa Barat seperti Bandung, Jakarta.
Pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) setiap tahunnya bisa didatangi hingga 50ribu wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari luar negeri. Dengan luas 22.851,03 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Di samping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah.
Di TNGGP ini selalu ramai pada weekend. Wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas ikut menyumbang keramaian pada setiap weekendnya. Pendakian Gunung Gede Pangrango dibatasi setiap harinya 600 quota. Dan setiap tahun diberlakukan buka tutup pendakian. Biasanya pada musim hujan selama beberapa bulan pendakian ditutup. Untuk selengkapnya mengenai pendakian bisa dicek melalui website resmi TNGGP di http://gedepangrango.org
JALUR PENDAKIAN
Gunung Gede Pangrango secara administratif, berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Propinsi Jawa Barat. Gunung Gede memiliki ketinggian 2.958 mdpl (meter di atas permukaan laut) sedangkan Gunung Pangrango memiliki ketinggian 3.019 mdpl. Jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango paling populer ada tiga yakni: Jalur Cibodas, Jalur Gunung Putri, dan Jalur Selabintana.
GUNUNG GEDE (2.958 mdpl)
Gunung Gede memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan savana. Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae). Gunung Gede memiliki puncak bernama
GUNUNG PANGRANGO (3.019 mdpl)
Gunung Pangrango adalah gunung tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai. Puncaknya yang terkanal dinamakan Mandalawangi.
Ingin mendalami  dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja..

Ciwidey, Tempat Pemandian Air Panas di Bandung


Wisata alam di Bandung menyajikan berbagai macam pilihan yang dapat Anda pilih. Walini Ciwidey adalah tempat pemandian air panas di Bandung yang terkenal. Tempat pemandian air panas di Bandung ini bersumber dari air panas gunung Patuha karena kolam pemandian Walini berada tepat di kaki gunung tersebut. Dengan kondisi udara yang sejuk cenderung dingin serta pemandangan alam yang indah, tempat wisata air panas Walini Ciwidey Bandung ini tak pernah sepi dari pengunjung dan para penikmat alam. Anda bisa datang bersama keluarga, sahabat, atau pasangan Anda. Air panas Walini adalah salah satu tempat pemandian air panas di Bandung yang recommended untuk dikunjungi.

Untuk melengkapi referensi Anda serta informasi untuk bersama, kami telah menulis artikel khusus yang mengupas tentang seluruh tempat wisata di Bandung yang berklasifikasi wisata alam di Bandung.
Untuk sampai di tempat air panas Walini Bandung, Anda dapat menempuh rute perjalanan lewat jalur Kopo – Soreang. Namun, perlu diketahui bahwa jalur ini biasanya akan macet, terutama pada hari libur dan akhir pekan. Namun, Anda dapat menempuh rute lainnya melewati jalur Cimahi – Baros – Nanjung – Soreang untuk dapat sampai di lokasi air panas. Rute ini lazimnya tidak macet, perjalanan Anda relatif akan lancar serta Anda akan dapat melihat stadion sepakbola kebanggaan masyarakat Bandung, yaitu stadion Jalak Harupat. Saat Anda memasuki tempat pemandian air panas Walini Bandung, bayarlah tiket masuk yang tarifnya sekitar Rp 15.000 per orang. Jika Anda membawa kendaraan sendiri, maka Anda juga harus membayar biaya untuk itu sebesar kurang lebih Rp 2.000 (roda dua) dan Rp 3.500 (roda empat).
Tersedia dua kolam pemandian air panas di Walini Bandung, yaitu kolam pemandian untuk dewasa dan kolam pemandian untuk anak-anak. Nah, untuk Anda yang menginginkan privasi, maka tersedia pula tempat mandi air panas di lokasi ini dengan kondisi yang tertutup. Telah disediakan tempat mandi air panas yang menyerupai bathup dalam ruang kamar mandi yang khusus untuk Anda. Cobalah mandi air panas Walini di Ciwidey Bandung ini, Anda akan mendapati betapa jernihnya air panas yang ada di lokasi tersebut. Juga, Anda tidak akan mencium aroma belerang apapun dari air panas tempat Anda mandi. Kondisi ini merupakan keunikan yang hanya dapat dijumpai di tempat pemandian air panas Walini Bandung.
Perjalanan wisata ke tempat pemandian air panas di Bandung juga menawarkan kepada Anda sejumlah objek wisata alam Bandung lainnya yang dapat Anda nikmati di seputaran kawasan tersebut. Tempat pemandian air panas yang berlokasi di Ciwidey ini sesungguhnya dikelilingi kebun teh yang memiliki panorama indah untuk Anda coba.
Daerah Ciwidey Bandung memiliki sejumlah objek wisata alam yang fantastis, sayang untuk dilewatkan! Apakah Anda sudah pernah mencoba wisata perkebunan teh Rancabali Ciwidey? Atau, jika telah menikmati air panas Walini, mungkin Anda tertarik untuk pergi ke Kawah Putih Gunung Patuha Ciwidey. Jika tidak, Anda dapat menikmati keindahan alam di Situ Patengan Ciwidey. Bila sudah bosan dengan wisata alam, maka Anda dapat mengunjungi tempat wisata kuliner Bandung yang terkenal itu.

sumber:  http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/bandung/walini-ciwidey-tempat-pemandian-air-panas-di-bandung
 Ingin mendalami tentang dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja..

Pesona 8 Tempat Wisata di Jepara Paling Menarik

Pesona Wisata di Jepara Paling Menarik



Tempat wisata di Jepara menawarkan Anda beragam keindahan alam dan pesona wisata pantai yang menarik untuk dikunjungi. Daerah yang terkenal sebagai salah satu sentra penghasil ukiran kayu di Indonesia ini juga merupakan tempat kelahiran seorang pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan gagasan emansipasi wanita Indonesia, yakni R.A. Kartini.

Letak geografisnya yang berada di posisi utara Pulau Jawa membuat Jepara memiliki sejumlah destinasi wisata pantai yang menarik.

Tempat Wisata di Jepara

Berikut ini adalah sejumlah landmark dan tempat wisata di Jepara paling menarik dan patut Anda kunjungi.


1. Taman Nasional Karimunjawa

 

Inilah gugusan kepulauan sebanyak 27 pulau yang terletak di Laut Jawa, berjarak 83 km di arah barat laut kota Jepara, memiliki luas area sebesar 107.225 ha, dan adalah sebuah cagar alam laut yang dilindungi dan kini disebut sebagai Taman Nasional Karimunjawa. Karimunjawa adalah sebuah destinasi wisata yang populer di Indonesia, adalah pula salah satu tempat wisata di Jepara yang sangat terkenal, inilah tempat terbaik untuk merasakan pengalaman wisata laut di Jawa Tengah.

Taman Nasional Karimunjawa memiliki tipe ekosistem hutan hujan daratan rendah, padang lamun, algae, hutan pantai, hutan mangrove, dan terumbu karang. Pesona biota lautnya di antaranya adalah lebih dari 90 jenis karang keras, 242 jenis ikan hias, hingga 133 genera akuatik. Beberapa biota laut di Karimunjawa ini adalah biota yang dilindungi. Beberapa destinasi wisata di Indonesia yang mengagumkan seperti Karimunjawa ini dapat Anda temukan pula di kawasan wisata Bunaken dan Raja Ampat di Papua.
Ada banyak kegiatan wisata memikat yang dapat Anda lakukan di Karimunjawa. Karakteristik seluruh pantai di Karimunjawa memiliki hamparan pasir putih dengan garis pantai yang panjang, berjemur di bawah sinar matahari adalah salah satu kegiatan yang disukai banyak wisatawan.
Objek wisata Jepara ini menyuguhkan Anda berbagai olahraga air yang seru, menyelam, snorkeling, memancing, berenang, berjemur, atau menjelajahi lautnya yang jernih. Selain itu, berbagai keunikan budaya dan tradisi penduduk lokal di sana adalah objek interaksi sosial yang menarik selama kunjungan wisata Anda di tempat wisata Jepara yang satu ini.


2. Museum R.A. Kartini

 Terletak di sebelah utara alun-alun kota Jepara, Anda akan begitu mudah mendapati salah satu tempat wisata di Jepara ini. Museum R.A. Kartini adalah objek wisata sejarah Jepara, menjadi tempat penyimpanan berbagai koleksi peninggalan RA Kartini, juga benda-benda peninggalan maupun foto- foto dari kakak kandungnya Drs. RMP. Sosrokartono, serta berbagai benda-benda purbakala periode abad ke-7 di era Ratu Shima. Ratu Shima adalah penguasa kerajaan Kalingga di daerah Keling Kabupaten Jepara pada masa itu.

Di museum RA. Kartini ini juga, Anda dapat menyaksikan kerangka ikan raksasa “Joko Tuo” sepanjang 16 m dan lebar 2 m dengan berat 6 ton. Ikan tersebut ditemukan pada tahun 1989 di Pulau Karimunjawa dalam keadaan mati, namun masih meninggalkan sisa-sisa daging.
Objek wisata Jepara yang satu ini adalah juga kekayaan wisata Jawa Tengah, dan terbuka untuk publik setiap hari, mulai dari pukul 8 pagi hingga 4 sore. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk museum RA. Kartini sebesar Rp 2 ribu per orang, menjadi Rp 3 ribu di saat akhir pekan dan hari libur.



3. Benteng Portugis

 Benteng Portugis di Jepara adalah sebuah cagar budaya yang dilindungi, memiliki panorama alam yang memikat dengan suguhan pemandangan bukit, panorama pantai, serta hamparan batuan sedimen yang menawan. Benteng Portugis ini dibangun di atas bukit batu yang berposisi di pinggir laut, di bagian utara benteng persis berhadapan dengan Pulau Mondoliko.



Di masa lampau, benteng ini memiliki peran strategis dalam mengontrol jalur pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia bagian timur dan sebaliknya. Benteng yang terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo ini menawarkan suguhan keindahan alam yang begitu disukai banyak kalangan penikmat perjalanan.



4. Pantai Kartini

 Inilah tempat wisata di Jepara yang paling menarik bagi destinasi wisata keluarga. Berbagai wahana permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dermaga, dan aquarium kura-kura dapat ditemukan di pantai Jepara yang satu ini. Lokasi pantai ini begitu strategis, terletak di antara rute perjalanan wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.


Pantai Kartini adalah pula pantai yang menjadi tempat bermain RA. Kartini semasa kecil bersama dengan saudara-saudarinya. Inilah sebab objek wisata di Jepara ini dinamakan sebagai Pantai Kartini untuk mengenang jasa pahlawan nasional Indonesia tersebut.
Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Pantai Kartini sebesar Rp 3 ribu per orang, belum termasuk tiket kendaraan roda dua, bis, dan roda empat. Di akhir pekan dan hari libur, harga tiket masuk pantai menjadi Rp 5 ribu per orang.


5. Pantai Bandengan (Pantai Tirto Samudro)

 

Terletak di arah utara kota Jepara sejauh 7 km dari pusat kota, pantai Bandengan adalah sebuah pantai di Jepara dengan air yang begitu jernih dan bersih, memiliki hamparan pasir putih yang indah. Di kawasan pantai ini pula Anda dapat menikmati panorama sunset yang menawan.
Ada banyak kegiatan menarik yang dilakukan di Pantai Bandengan, di antaranya berkemah, volley pantai, hingga sepeda santai.

Tempat wisata Jepara yang satu ini juga kerap dijadikan sebagai tempat ajang permainan motor cross serta pertunjukan festival layang-layang skala regional, nasional, maupun internasional.


6. Air Terjun Songgolangit

 

Objek wisata Jepara ini dinamakan sebagai “songgolangit” karena jika dilihat dari bawah, maka air terjun tersebut tampak seolah sedang menyangga horizon langit. Terletak di Desa Bucu, Kecamatan Kembang sejauh 30 km arah utara dari pusat kota Jepara, Air Terjun Songgolangit memiliki ketinggian 80 m dengan lebar 2 m.
Udara yang segar dengan panorama alam yang indah adalah daya tarik dari air terjun di Jepara ini. Di tempat ini pula, ada banyak kupu-kupu dengan warna-warni yang indah.
Menurut kisah masyarakat setempat, konon air terjun ini ditunggui oleh sepasang suami isteri yang ikut menjaga kenyamanan para wisatawan untuk menikmati keindahan di kawasan air terjun, sebab para wisatawan adalah tamu yang perlu dihormati dan dijaga keamanannya dan kenyamananya.



7. Pulau Panjang

 Pulau Panjang dikelilingi laut dangkal dengan dasar terumbu karang dengan pantai berpasir putih. Air laut di sebelah selatan dan barat pulau ini cukup jernih dan tidak berarus, sehingga merupakan tempat yang tepat berenang, snorkeling, dan bermain kano. Pulau seluas 19 ha ini dapat ditempuh dari dermaga di Pantai Kartini, dan hanya berjarak 2.5 km.

Mengelilingi pulau dengan berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan (paving block) sambil menikmati pemandangan adalah kegiatan menarik lain yang sering dilakukan wisatawan.
Bagian tengah pulau ini adalah struktur hutan tropis dengan pohon-pohon besar dan tinggi menjulang diselingi perdu dan semak dan menjadi tempat bagi burung laut untuk bermalam dan berkembang biak. Untuk dapat sampai di tempat wisata Jepara yang satu ini, Anda harus membayar tiket perahu wisata yang akan mengantarkan Anda ke pulau sebesar Rp 12 ribu dari dermaga Pantai Kartini. Dan tiket masuk Pulau Panjang adalah sebesar Rp 3 rbu per orang, Anda memiliki waktu satu hari penuh untuk menikmati kawasan wisata Jepara yang satu ini.


8. Pantai Teluk Awur

Pantai yang berjarak sekitar 5 km dari pusat kota Jepara ini adalah salah satu objek wisata Jepara yang menarik. Cara paling populer dilakukan wisatawan untuk menikmati pantai ini adalah berenang dan bermain air laut.
Pantai Teluk Awur adalah destinasi wisata yang tidak dikenakan biaya apapun untuk masuk, alias gratis. Kondisi air laut yang bersih dan jernih serta tidak dilewati berbagai kapal dan perahu membuat pantai di Jepara yang satu ini disukai wisatawan sebagai destinasi untuk menghabiskan akhir pekan mereka.
sumber: initempatwisata.com/wisata-indonesia/jepara/inilah-pesona-8-tempat-wisata-di-jepara-paling-menarik/
Ingin mendalami tentang dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja..

Wisata Kota Tua Jakarta

Wisata Kota Tua Jakarta

 
Wisata Kota Tua Jakarta adalah salah satu tempat wisata di Jakarta yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Kota Jakarta dengan landmark Kota Tua adalah pesona wisata sejarah di Jakarta yang memberi banyak pengetahuan, khususnya jika Anda masuk ke Museum Fatahillah.
 Kawasan Kota Tua yang dulu bernama Batavia Lama adalah tempat yang menyimpan nilai sejarah tinggi. Berbagai peninggalan masa lampau masih dapat Anda jumpai di kawasan yang selalu ramai saat akhir pekan ini. Wisata Kota Tua sangat tepat bagi Anda para penikmat sejarah atau yang suka menelusuri jejak historis. Juga, para pecinta fotografi akan selalu suka datang ke Kota Tua di Jakarta ini.

Tidak hanya wisatawan dalam negeri, para turis yang datang ke Jakarta bahkan suka menjejakkan kakinya di tempat wisata Kota Tua. Ini tak terlepas dari gencarnya promosi wisata Jakarta ke dunia internasional. Wajah Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia secara perlahan sedang bertransformasi sebagai salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan.

Wisata Kota Tua Jakarta

Ada sejumlah tempat wisata Kota Tua di Jakarta yang patut Anda kunjungi. Selain menelusuri tempat-tempat historis, wisata Kota Tua menyuguhkan Anda akan sajian kuliner yang dapat Anda nikmati. Sebut saja Cafe Batavia, atau Anda dapat mampir ke Kafe Gazebo untuk menikmati sajian makanan tradisional. Tak kalah kurang, jajanan yang kerap dijumpai seperti gado-gado, soto, hingga kerak telor pun tersedia banyak di sana.


1. Museum Fatahillah

 

Museum ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari riwayat Jakarta itu sendiri, itulah sebab dinamakan sebagai Museum Sejarah Jakarta, atau juga Museum Batavia. Di masa lampau, tepatnya era penjajahan VOC, bangunan museum ini memiliki fungsi sebagai balai kota, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah. Di bagian luar bangunan museum terdapat lapangan, disebut sebagai lapangan Fatahillah.

Lapangan ini dulu adalah tempat mengeksekusi para tahanan.
Tahukah Anda, museum terbesar di Jakarta ini memiliki 3 lantai dan menyimpan sekitar 25.000 koleksi benda bersejarah, di antaranya prasasti, meriam, patung Dewa-Dewi, koleksi mebel antik, gerabah, dan keramik. Penelusuran jejak sejarah kota Jakarta dari masa pra-sejarah hingga berdirinya kota Jayakarta pada tahun 1527 dapat Anda ketahui di museum ini. Untuk dapat masuk, Anda harus membeli tiket masuk Museum Fatahillah sebesar Rp 2 ribu per orang. Museum ini terbuka untuk publik setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai dari pukul 9 pagi hingga 3 sore.



2. Pelabuhan Sunda Kelapa

Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta adalah sebuah pelabuhan yang dahulu telah menghubungkan Indonesia dengan dunia luar. Pelabuhan ini adalah tempat persinggahan banyak kapal mancanegara yang datang untuk perdagangan.
Pelabuhan historis di Jakarta ini bahkan telah ada jauh sebelum kota Jakarta itu ada. Eksistensi Pelabuhan Sunda Kelapa berjalan dari masa ke masa, mulai dari kerajaan Pajajaran, kedatangan Portugis, kekuasaan Kerajaan Demak, hingga penjajahan Belanda. Saat ini, pelabuhan Sunda Kelapa adalah bagian dari wisata Jakarta yang menarik untuk dikunjungi.

3. Museum Bank Indonesia

 

Museum ini dahulu kala adalah rumah sakit Binnen Hospital. Dalam perjalanannya, bangunan ruma sakit dialihfungsikan sebagai sebuah bank yang bernama De Javasche Bank pada tahun 1828. Dalam sejarah perbankan Indonesia, museum ini adalah awal kehadiran Bank Indonesai. Di masa Indonesia baru merdeka, pusat pengendalian ekonomi dan moneter dilakukan di museum ini. Beroperasi sebagai bank sentral di bangunan museum, tahun 1962 kantor Bank Indonesia pindah ke lokasi dan bangunan yang baru.
Percayalah, Anda akan menemukan banyak sekali pengetahuan sejarah di salah satu spot menarik wisata Kota Tua di Jakarta ini. Museum Bank Indonesia terbuka untuk umum setiap hari Selasa hingga Minggu, saat hari besar akan tutup. Mulai dibuka sejak pukul 08.00 – 14.30 (Selasa-Kamis), pukul 08.30 – 11.00 (Jum’at), dan pukul 09.00 – 16.00 (Sabtu-Minggu). Tiket masuk Museum Bank Indonesia adalah gratis.


4. Museum Seni Rupa dan Keramik

 Di museum ini, Anda dapat menyaksikan 350 lukisan dan 1350 jenis keramik, baik dari nusantara, Asia, hingga Eropa. Jika Anda suka, Anda bahkan dapat mempelajari tentang cara membuat keramik di museum ini. 

Lokasi Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di jantung kawasan wisata Kota Tua Jakarta. Anda akan sangat mudah menjumpai bangunan museum yang bercorak arsitektur Eropa dengan pilar-pilar tinggi kokoh menopang bangunan gedung yang megah. Museum ini terbuka untuk publik setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai dari pukul 9 pagi hingga 3 sore. Harga tiket masuk Museum Seni Rupa dan Keramik adalah Rp 2 ribu (dewasa), Rp 1.000 (mahasiswa), dan Rp 600 (anak-anak dan pelajar).


5. Toko Merah

Toko Merah adalah rumah dari Baron Van Imhoff, seorang Gubernur Jenderal VOC yang juga adalah pendiri Istana Bogor. Bangunan Toko Merah ini sesuai namanya berwarna merah, saat masuk ke dalamnya Anda akan menjumpai betapa terawat dan terjaga keaslian bagian dalam dari bangunan Toko Merah ini.
Hanya saja, untuk dapat masuk ke Toko Merah Anda harus mengurus perizinan yang diperlukan sebab Toko Merah adalah salah satu tempat di kawasan wisata Kota Tua yang tidak terbuka untuk publik luas.


sumber: http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/jakarta/wisata-kota-tua-jakarta-ini-landmark-historis

Ingin mendalami tentang dunia pariwisata lebih dalam? Ingin kuliah yang fun dan lain dari yang lain? Kuliah di STIPRAM aja.